Sejarah dan Sepak Terjang Gerakan MASONIC, FREEMASON, atau ILUMINATI Yahudi Kabbala
Dalam Taurat yang tersebar dalam kalangan orang Yahudi, tersebutlah sebuah mitos yang berbunyi:
Haikal Solaiman yang dinyatakan dalam mitos itu dikerjakan oleh seorang tukang batu bernama Hram, telah menjadi dasar terjelmanya gerakan Masonic[2], suatu gerakan rahasiah yang bersifat internasional[3] yang didalangi oleh orang Yahudi, bahkan gerakan ini merupakan nama baru bagi syari'at Yahudi, yang lambang serta tata upacaranya bersifat keyahudian Kabbala.[4] Penganut gerakan tersebut disebut "Freemason" atau "Pembina yang Bebas". Gerakan ini merupakan gerakan rahasia yang tersebar di seluruh dunia. Penaruhnya sangat besar. Tempat pertemuan mereka terkenal dengan nama "Rumah Setan".
Bila gerakan ini disebut gerakan rahasia (secret society), bukan berarti orang-orangnya tidak terkenal, atau tempat mereka yang dirahasiakan itu. Dikatakan "rahasia" itu karena tindakan, cara gerak, dan cara kerja mereka tetap menjadi rahasia, tidak dapat diketahui oleh umum secara pasti apa tujuan dan latar belakang gerakan itu sesungguhnya, kecuali oleh para pengamat dan para ahli yang cermat dan teliti (hight-criticism).
Dalam al-Quran Surah al-Baqarah ayat 11 dan 12, Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman:
13. Arakian, maka disuruhlah Baginda Raja Solaiman akan orang yang menyambut Hiram dari Tsur.Itulah mitos terbitnya haikal Solaiman yang jadi buah bibir orang Yahudi dalam gerakannya merampas tanah Palestina!
14. Ialah anak seorang perempuan janda dari suku Naftali, tetapi bapaknya dahulu orang Tsur, seorang pandai tembaga, penuh dengan akal budi dan pengetahuan dalam mengerjakan segala peralatan dari tembaga; maka datanglah ia kepada baginda Raja Solaiman, lalu dikerjakannya segala pekerjaan.
15. Maka dirupakannya dua batang tembaga, delapan belas hasta tinggi sebatang tiang, dan suku batang yang dua belas hasta panjangnya adalah membelit dua batang tiang itu.
16. Dan lagi dibuatkannya dua buah ganja tiang dari tembaga tuangan, akan dibubuhkan di atas kepala tiang itu; yang satu 15 hasta tingginya, dan satunya pun 15 hasta pula tinginya.
17. Maka kerawang jala-jala dan ikatan rantai adalah pada ganja yang di atas kepala tiang itu, yaitu tujuh pada ganja yang satu dan tujuh pada ganja yang satunya lagi.
18. Dan lagi dibuatkannya beberapa buah delima, maka dua jajar buah itu bergantung pada kerawang jala-jala berkeliling akan menudungi ganja yang ada di atas kepala tiang itu; maka seperti pada ganja demikian pun dibuatkannya pada ganja satunya.
19. ...."[1]
Haikal Solaiman yang dinyatakan dalam mitos itu dikerjakan oleh seorang tukang batu bernama Hram, telah menjadi dasar terjelmanya gerakan Masonic[2], suatu gerakan rahasiah yang bersifat internasional[3] yang didalangi oleh orang Yahudi, bahkan gerakan ini merupakan nama baru bagi syari'at Yahudi, yang lambang serta tata upacaranya bersifat keyahudian Kabbala.[4] Penganut gerakan tersebut disebut "Freemason" atau "Pembina yang Bebas". Gerakan ini merupakan gerakan rahasia yang tersebar di seluruh dunia. Penaruhnya sangat besar. Tempat pertemuan mereka terkenal dengan nama "Rumah Setan".
Bila gerakan ini disebut gerakan rahasia (secret society), bukan berarti orang-orangnya tidak terkenal, atau tempat mereka yang dirahasiakan itu. Dikatakan "rahasia" itu karena tindakan, cara gerak, dan cara kerja mereka tetap menjadi rahasia, tidak dapat diketahui oleh umum secara pasti apa tujuan dan latar belakang gerakan itu sesungguhnya, kecuali oleh para pengamat dan para ahli yang cermat dan teliti (hight-criticism).
Dalam al-Quran Surah al-Baqarah ayat 11 dan 12, Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman:
وَإِذَا قِيْلَ لَهُمْ لاَ تُفسِدُوْا فِي اْلأَرْضِ قَالُوْا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ {11} أَلاَ إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَـكِنْ لاَّ يَشْعُرُونَ
“Dan bila dikatakan kepada mereka:’Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi’. Mereka menjawab:’Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan’.(11). Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. (12)
Demikian pula halnya dengan seorang Freemason; bila ditegur atau dituduh merusak dunia, mereka menjawab:
"Kami adalah mushlihun, sebab tanggapan hidup kami adalah humanisme, berbudi pekerti yang luhur, tujuan kami hendak meningkatkan derajat manusia ke taraf yang tinggi. Kami menentang setiap dogma yang mutlak, akidah yang beku yang tidak berkisar, tidak selaras dengan situasi dan kondisi, tidak selaras dengan zaman dan keadaan. Kami mendatangkan gerakan pembaharuan, modernisasi, dan reformasi dalam agama, menjadikan agama lebih kreatif, ciptaan baru dalam agama (Bukan mengadakan pembaharuan dalam arti menyegarkan, mengembalikan kepada keaslian dan kemurniannya, tetapi membuat yang baru, yang modern, sesuai dengan zaman)." [5]
Demikianlah jawaban mereka sekalipun pada hakikatnya gerakan mereka itu adalah gerakan pemurtadan dari agama, dari ajaran Allah. Namun demikian, hal itu tidak mereka sadari! Shadaqallahul 'Azhim!
Mengidentifikasi Gerakan Mereka
Untuk melihat gerakan mereka itu secara selintas, kita buka lembaran-lembaran tarikh Islam pada masa silam, yaitu sebagai berikut:
Setibanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam di Madinah, ketika beliau hijrah dari Makkah, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah berusaha mengadakan perjanjian dengan orang-orang Yahudi dan Nashrani. Orang-orang Yahudi dan Nashrani dijamin kebebasan beragamanya.
Akan tetapi, kemudian setelah ternyata Islam makin besar dan tersiar dengan luasnya, sebab Islam menduduki hati segenap umat, maka Yahudi mulai bergerak mengadu-dombakan kaum Muhajirin dengan Anshar. Dan di samping itu pun mereka mengadu-dombakan sesama orang Anshar sendiri, yang kebetulan terdiri atas dua kabilah yakni 'Aus dan Khazraj. Maksud mereka berbuat demikian sesungguhnya adalah mengharapkan kehancuran agama Allah, tetapi cara dan kerja mereka sangat licin dan tidak ketara: Lain yang mereka perbuat, lain pula yang mereka tuju. Cara itulah rupanya yang dinamakan Freemason dan Masonry atau "rahasia".
Dengan terciumnya oleh ummat Islam akan maksud-maksud orang Yahudi itu sebenarnya, maka terjadilah perang dingin antara orang Yahudi dengan Ummat Islam, yang kemudian meningkat menjadi perang terbuka. Dan pada masa itu, kemenangan, Alhamdulillah, ada pada pihak Islam. Oran Yahudi terpukul mundur, perjanjian dengan mereka itu dikhianati oleh mereka sendiri, sehingga akhirnya sebagian dari mereka terpaksa meninggalkan kota Madinah.[6]
Tinggallah orang-oran Yahudi di Madinah dalam jumlah yang tidak seberapa banyak lagi. Akan tetapi, sekalipun jumlah mereka tinggal sedikit, mereka tidak ragu-ragu untuk beragitasi, menghasut dan membakar hati orang-orang Quraisy dan Bani Ghathfan.
Usaha orang Yahudi itu berhasil. Maraklah api kemarahan dan kebencian oran Quraisy dan Bani Ghathfan kepada ummat Islam. Terjadilah perang yang hebat. Madinah dikepung dari luar juga dari dalam. Dari luar oleh kaum musyrikin Quraisy dan Ghathfan, sedang dari dalam oleh Yahudi dan kaum munafikin. Akan tetapi, pada saat itu meski pun keadaan demikian gawatnya, kemenangan masih tetap berada pada pihak Islam.[7]
Pada zaman Khulafaur Rasyidin, orang Yahudi tidak dapat beragitasi. Tidak ada seorang pun manusia yang dapat dibujuk dan dihasut, sebab pada saat itu hampir semua golongan berada pada pihak Islam.
Menghadapi keadaan demikian orang Yahudi tetap tidak kehabisan akal. Dengan kaki yang ringan serta dada yang terbuka mereka mendekati Islam. Mereka masuk menjadi orang Islam. Dan kemudian setelah berada di dalam tubuh ummat Islam, maka jadilah mereka sebagai rayap yang merusak tubuh ummat Islam itu. Mereka buat hadits-hadits palsu. Ka'bul Akhbar adalah tokoh mereka dalam hal pembuatan hadits-hadits Palsu untuk menyusupkan Isra-iliyat. Mereka kacaukan ajaran-ajaran Islam sehingga orang awam tak tahu lagi mana hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang benar dan mana pula yang Isra-iliat.[8]
Pada masa Khalifah Umar, perbuatan Yahudi seperti itu masih dapat diatasi. Akan tetapi, kemudian ruang gerak mereka kembali terbuka dengan luasnya ketika timbul fitnah dalam kalangan ummat Islam sendiri. Gejala-gejala keretakan pada pada ummat Islam segera mereka tunggangi. Mereka membonceng beberapa fitnah dengan jalan membesar-besarkan fitnah itu. Maka hiduplah gerakan "Saba-iyyah" di bawah pimpinan Abdullah bin Saba, seorang Yahudi munafiq. Dan dengan adanya gerakan Saba-iyyah ini menyebabkan terbunuhnya Khalifah Utsman.
Pada permulaan Khalifah Ali, gerakan Saba-iyyah ini dapat diredakan oleh khalifah, tetapi kemudian kambuh lagi, hingga menyebabkan terbunuhnya Khalifah Ali itu sendiri.
Pada masa Abasiyyah mereka mendapat kesempatan pula untuk mempergunakan alat penghancur yang lebih ampuh lagi. Mereka memperalat kalangan Al-Qaramithah, Al-Hasyasyun, Ar-Rawandiyyah[9] serta yang lainnya untuk menghancurkan Ummat Islam dan mengacau-balaukan hukum-hukumnya. Akan tetapi, Alhamdulillah pada masa itu Ummat Islam masih dapat menjaga dirinya.
Kemudian setelah kekuasaan negara Islam berada di tangan orang Turki, maka pada masa permulaannya tidak terdapat sedikitpun ruang gerak yang terbuka yang dapat mereka gunakan. Oleh karena itu, mereka tidak melakukan sesuatu gerakan yang berarti dan boleh dikatakan mereka diam tak bergerak.
Akan tetapi, kemudian pada saat pemerintahan Turki mengalami keguncangan kekuasaan, mulailah pengaruh Yahudi menyusup dengan tidak terasa dan tanpa disadari, sebab aparatur-aparatur negara (seperti militer, kementrian pertahanan, kementrian pengajaran) semuanya telah berada di dalam pengaruh mereka. Pengaruh itu mereka tanamkan dengan jalan memasukkan kebudayaan barat serta penempatan tenaga-tenaga penting yang kebarat-baratan. Mereka masukkan kebudayaan Barat dengan mempropagandakan pembaharuan atau modernisasi. Maka akhirnya tumbanglah Sultan Abdul Hamid II.
Jatuhnya Sultan Abdul Hamid II itu tentu bukanlah melalui tangan mereka langsung, tetapi melalui perantaraan tangan orang Islam sendiri, sebagaimana halnya cara yang dipergunakan oleh Kabul Akhbar, yaitu dengan memasukkan racun bid'ah, khurafat, dan takhayyul. Racun itu sedemikian merasuknya ke dalam tubuh ummat Islam sehingga fatwa agama bergantung kepada Syaikhul Islam, tidak kepada dalil. Dan keadaan itulah yang menimbulkan kekecewaan dan kejengkelan bagi kalangan terpelajar yang telah mendapatkan pendidikan berbau Barat (western educated) sehinga memandang agama sebagai sesuatu yang salah, berkeyakinan agama tidak sejalan dengan ilmu pengetahuan.
Kaum Turki muda di bawah pimpinan Kemal Ataturk, mungkin bermaksud baik, yaitu ingin menyelamatkan dan memajukan negara. Akan tetapi, tampak baginya agama menjadi penghambat. Inilah rupanya perwatakan (characteristic) Masonic, "Kerahasiaannya" itu! Yang mereka sebarkan adalah bid'ah khurafat, tahayul; dan ulama dikultuskan, derajatnya diangkat ke tempat yang lebih tinggi dari yang semestinya, sedangkan yang menjadi tujuan tujuan mereka sesungguhnya adalah kehancuran daulah Islamiyah, kelumpuhan ruhul Islam, sebab keadaannya sudah tidak murni lagi, syahadatnya hanya tinggal dua kalimah syahadat pinjaman, bukan milik hati nuraninya. Dan agama semacam itu tidak akan mampu berhadapan dengan ilmu pengetahuan! Mereka dengan rapi dan teratur membuat dua macam kutub yang bertentangan.
Turki jatuh akibat Yahudi dengan gerakan Masonicnya yang berhasil digerakkan oleh seorang tokohnya yang berada di Turki, yaitu Hamim Na'um, ketua Hakhomin di Istambul.
Masonry atau bahan-bahan yang dipergunakan oleh mereka itu memang sangat ampuh. Bagaimana tidak akan jengkel dan membenci Islam bila urusan teknologi ditukar dengan isim dan ajimat, bila urusan kesehatan ditukar dengan jampi-jampi dan mantera-mantera? Ibadah hanya merupakan dekorasi sementara dalam rupa pesta-pesta hari raya sepert Maulud Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, Rajaban, halal-bihalal, khitanan, dan sebagainya. Sedangkan ibadah yang sebenarnya yang merupakan "hubungan manusia dengan Tuhan", ternyata "tidak ada". Akhirnya karena keadaan semacam itu, maka terbukalah jurang lebar antara agama dengan pengetahuan, baik politik maupun kemasyarakatan; dan akibatnya di Turki terjadilah perpisahan antara agama dengan negara. Konon perpisahan itu dilakukan demi kebebasan agama! Akan tetapi, kenyataannya justru mengucilkan agama (Islam)!
Hingga kini gerakan Masonic masih tetap bergerak, dan keadaannya tetap rahasia, merupakan "secret society". Para freemason, anggota gerakan Masonic, mungkin bergerak dengan nama Islam, dengan gelar haji. Mereka mungkin tampil dalam gerakan non-independent atau keluarga pembaharuan, dan dengan penuh keberanian seolah-olah membela Islam, membela hak asasi manusia, selanjutnya dengan dalih rasionalisasi dan modernisasi mereka mendesakkan ummat pada sekularisme (laa diniyyah). Demikianlah mereka dengan seribu macam cara melakukannya, tetapi akibatnya ialah pemurtadan yang membawa pada kelumpuhan Islam yang fatal.
Sungguh sulit memisahkan Yahudi dengan gerakan Masonic. Sukar untuk memungkiri serta membantah ucapan Jenderal Jawad Rafa'at Atilkhan, dari Turki, yang menyatakan hasil penelitiannya bahwa
Masonic ialah nama yang baru bagi agama Yahudi yang terselubungi kabut rahasia. Lambang dan upacaranya adalah Kabbala, campuran falsafah, ajaran kerohanian, sihir, sulap dan kepercayaan Kristen serta kepercayaan akan datangnya Messiah (Mahdi). Gerakan ini bersifat destruktif, merusak apap-apa yang dianggap sebagai lawannya.[10]
Mythologi Hiram yang membina Haikal Solaiman yang mendasari gerakannya adalah dalil yang kuat, bahwa gerakan Masonic adalah nama agama baru Yahudi atau pembaharuan agama mereka, yaitu agama tanpa wahyu; atau dalam istilah kita adalah "bid'ah".[11]
Seorang anggota gerakan Masonic bila ditanya perihal akidah dan keyakinannya, maka ia akan berkata:
"Sesungguhnya akidah kami, lambang kami, isyarat-isyarat kami, tingkat-tingkat kehidupan kami bersumber pokok dari Mesir dan sampai pada kami dengan perantaraan Bani Israil."[12]
Sebenarna ajaran-ajaran Masonic tidak dikodifikasikan (dibukukan), dan sebagian besar ajaran-ajaran dan buah pikiran-buah pikiran tersebut tersebar dengan cara lisan[13] atau secara figuratif, naluri, dan alamiah (figuratively, natural, or instinctive fellowship).[14] Dan menurut pengakuan mereka, "revolusi Prancis" adalah kelahiran gerakan Masonic.[15] Masonic juga adalah merupakan suatu gerakan yang tidak memiliki organisasi formal, tetapi figuratively, natural, or instinctive fellowship!
Gerakan Masonic yang bekerja dengan berselubung kerahasiaan dan tidak kentara, bertujuan menguasai dunia dengan jalan penyebaran ide-ide (buah pikiran). "Tujuan kami adalah menyuntikkan pada jumlah terbesar dari ummat manusia ini dengan pikiran-pikiran kami; kami sudah cukup berbahagia."[16]
Oleh sebab itu, tepatlah bila gerakan Masonic dikatakan sebagai "pusat dari semua perkumpulan politik dan ia itu bukan di bawahnya".[17] "Di antara rahasia kesatuan kita ialah kita mendirikan Republik Demokrasi Sedunia."[18] Dan tujuan terakhir gerakan Masonic ini adalah mendrikan republik yang tanpa agama yang menyeluruh ke segenap penjuru dunia. [19]
Terhadap agama, Masonic tidak memberikan kedudukan yang semestinya. "Manusia wajib mengalahkan Tuhan, menembus langit dan menyobek-nyobek kertas." Demikian terdengar ucapan mereka dalam muktamar Mahasiswa di liege, Belgia, tahun 1865.
Masonic menganggap dirinya sebagai "suatu perwujudan manusia yang menuju ke Nur (cahaya).[20] Kita wajib menciptakan akhlak yang menyerupai akhlak agama dalam kekuatannya,"[21] demikian kata mereka, "agama harus dibasmi dari atas bumi ini dan memisahkannya dari pemerintahan (negara)".[22]
Untuk melampiaskan kebencian mereka terhadap Agama, pada waktu kematian salah seorang tokoh Masonic, yaitu Albert Poyk, pada tahun 1893, penggantinya --yakni: Lamme-- menjungkir-balikkan gambar Yesus di gedung Masonic (Rumah Setan), kemudian ia menulis:
"Sebelum meninggalkan tempat ini, ludahilah iblis yang khianat ini!"[23]
Kesimpulan/Penutup
Masih banyak lagi hal-hal lain yang dapat dikemukakan, tetapi sebaiknya kita batasi saja sampai di sini, sekedar untuk mengetahui apa, siapa, dan bagaimana tujuanna, serta bagaimana akibat yang terasa dan dialami pada tiap-tiap negara yang dimasukinya.
Dengan meneliti cara-cara gerakan mereka, maka orang Indonesia yang lahir di Indonesia kemungkinan dapat saja menjadi agen gerakan Masonic tanpa disadarinya, sebagaimana dikatakan dalam Qur'an: "Walaakil laa yasy'uruun."
Sebagai bukti gerakan Masonic memegang pengaruh besar, dapat dibuktikan dalam hasil penelitian Jawad Rafa'at Atlakhan,[24] bahwa hampir semua jabatan penting di PBB (United Nation) dipegang oleh orang-orang Yahudi. Bahkan pemilihan presiden di Amerika Serikat menurut kabar tidak resmi, ditentukan oleh suara Yahudi. Dan salah satu sebab pembunuhan calon Presiden Robert Kennedy saat itu adalah berlatar belakang persoalan orang Yahudi juga.
Yahudi telah yakin bahwa gerakan Masonic itu adalah satu-satunya alat yang baik untuk menumbangkan agama. Yahudi dengan gerakan Masonic-nya mendakwakan diri sebagai pembina Haikal Solaiman.
Gerakan Masonic lahir dari Yahudi.[25] Adat istiadat Masonic berasal dari Ma'bad Sulaiman. Hal itu tampak dalam kebanyakan tanda-tanda, lamang, dan semboyan-semboyan yang berasal dari bahasa Ibrani (bahasa Yahudi).
"Yaa 'Ibadallaha, Istaqimu! Istaqimu!"
footnote
[1] Versi Indonesia ini diamil dari kitab Raja-raja yang pertama 7, halaman 13-18, Al-Kitab, Lembaga Al-Kitab Indonesia, Jakarta, 1960.
[2] Mason (bhs. Prancis kuno, Masson; Macon dari bhs. Latin abad tengah matio, macioonis), berarti seseorang yang membangun dengan batu atau semacamnya; freemason, seorang anggota gerakan rahasia, (Free=bebas, masson=binaan), terdiri atas orang-orang yang bergerak ke arah satu kesatuan untuk tujuan persaudaraan (fraternal purposes); Freemasonry, 1. Dasar lembaga-lembaga atau pelaksanaan dari freemasons; 2. ibarat, persaudaraan yang bersifat instinctive atau natural (naluri atau alamiah); Masonry, Bahan-bahan kegiatan dan cara kerja Masonic; Masonic, sifat-sifat yang berkenaan dengan watak-watak dari kerahasiaan Freemason (sifat gerakan freemason). Lihat: Webster's Collegiate Dictionary, fifth Edition, 1938.
[3] Alliance Ashraelites Universelle. (Lihat Jenderal Jawad Rafa'at Atilchan, Asrarul Masuniyyah, hlm. 11)
[4] Kabbala, Kabbalah, atau Cabbala, berasal dari bahasa Ibrani Qabbala, yang berarti "Ajaran-ajaran yang diterima oleh tradisi (adat)" dan dalam literature Yahudikuno menunjukkan akan ajaran-ajaran yang berlaku dengan pengecualian dari Taurat (tidak berdasarkan Taurat). Kabbala merupakan gerakan theosofi yang muncul pada abad pertengahan Eropa.
Ajaran-ajarannya antara lain: 1. Menjunjung harkat Zanakin, bahwa bangsa Yahudi bangsa yang termulia; 2. Menjunjung harkat Sabiti Terifi, nama seorang Yahudi yang masuk Islam kemudian murtad dan membela kepentingan Yahudi.
Suatu keanehan dari Qabbala ini ialah menempati tempat peribadatan, baik Synagogne ataupun Gereja, dan ajaran-ajarannya mengandung unsur-unsur kepercayaan Kristen; bahkan pada masa Renaissance banyak orang Yahudi yang mengaku memeluk Kristen. (Lihat: Asrarul Masuniyyah, hlm. 11, dan E. Royston Pike, Encyclopedia of Religion and Religions)
[5] Dikutip dari "Religion without Revealation", terjemahan dari versi Arab.
[6] Perang Bani Qainuqa' (Hisharu Bani Qainuqa')
[7] Perang Khandaq
[8] Mythologi Yahudi (dongeng-dongeng kuno Israel) yang bersifat Khurafat, bid'ah dan tahayul.
[9] Golongan yang merupakan furqah-furqah dari Syi'ah Ismailiyyah.
[10] Abdullah Anan, Tarikh Jam'iyyah Sirriyyah, hlm. 11.
[11] Dalam E. Royston Pike, Enciclopedia of Religion and Religions, dikatakan: "Doctrine with the axception of the Torah" (ajaran-ajaran dengan pengecualian dari Taurat).
[12] Mahfal Salamatul Masuniyyah: 24
[13] Mahfal Salamatul Masuniyyah: 2
[14] Webster's Collegiate Dictionary, fifth Edition, 1938.
[15] Mahfal Salamatul Masuniyyah: 720
[16] Mu'tamar Masyriq A'zham, Paris, 1933, hlm. 349
[17] Le Republeq Maconique, 4/1882
[18] Al-Bayan Al-Masuni Al-Muarrakh, 1744
[19] Mu'tamar Masonic, Paris 1960, Baca pula Al-Khuthrul Yahudi, Jam'iyyah-Ishlahul Ijtima'i, Kuwait, hlm. 23
[20] Ritrul Macon disour dutres soye, Bandingkan pula dengan ajaran Pembaharu/Isa Bugis.
[21] Ta'minil Masyriqil A'zham, tahun 1913.
[22] Majalah Acasia Masonic, hlm. 860, tahun 1903.
[23] Al-Masyriqul Masuniyil A'zham.
[24] Seorang Jendeal dari angkatan perang Turki yang ikut dalam Perang Pembebasan Turki dan Perang Palestina dalam Perang Dunia I. Beliau banyak berjasa dalam membongkar jaringan mata-mata Yahudi.
[25] Dikembangkan sejak masa Raja Aerodus II, tahun 43 M, dengan tujuan melenyapkan ajaran-ajaran Nabi Isa 'alaihis-salam, mengekalkan kesatuan Yahudi dan "mengembalikan" kekuasaan di atas dunia ini pada tangan Yahudi. (Baca: Al-Khutrul Yahudiyi, hlm. 23, Jam'iyyatul Ishlahul Ijtima'i, Kuwait, 1387 H/1967 M.)
[2] Mason (bhs. Prancis kuno, Masson; Macon dari bhs. Latin abad tengah matio, macioonis), berarti seseorang yang membangun dengan batu atau semacamnya; freemason, seorang anggota gerakan rahasia, (Free=bebas, masson=binaan), terdiri atas orang-orang yang bergerak ke arah satu kesatuan untuk tujuan persaudaraan (fraternal purposes); Freemasonry, 1. Dasar lembaga-lembaga atau pelaksanaan dari freemasons; 2. ibarat, persaudaraan yang bersifat instinctive atau natural (naluri atau alamiah); Masonry, Bahan-bahan kegiatan dan cara kerja Masonic; Masonic, sifat-sifat yang berkenaan dengan watak-watak dari kerahasiaan Freemason (sifat gerakan freemason). Lihat: Webster's Collegiate Dictionary, fifth Edition, 1938.
[3] Alliance Ashraelites Universelle. (Lihat Jenderal Jawad Rafa'at Atilchan, Asrarul Masuniyyah, hlm. 11)
[4] Kabbala, Kabbalah, atau Cabbala, berasal dari bahasa Ibrani Qabbala, yang berarti "Ajaran-ajaran yang diterima oleh tradisi (adat)" dan dalam literature Yahudikuno menunjukkan akan ajaran-ajaran yang berlaku dengan pengecualian dari Taurat (tidak berdasarkan Taurat). Kabbala merupakan gerakan theosofi yang muncul pada abad pertengahan Eropa.
Ajaran-ajarannya antara lain: 1. Menjunjung harkat Zanakin, bahwa bangsa Yahudi bangsa yang termulia; 2. Menjunjung harkat Sabiti Terifi, nama seorang Yahudi yang masuk Islam kemudian murtad dan membela kepentingan Yahudi.
Suatu keanehan dari Qabbala ini ialah menempati tempat peribadatan, baik Synagogne ataupun Gereja, dan ajaran-ajarannya mengandung unsur-unsur kepercayaan Kristen; bahkan pada masa Renaissance banyak orang Yahudi yang mengaku memeluk Kristen. (Lihat: Asrarul Masuniyyah, hlm. 11, dan E. Royston Pike, Encyclopedia of Religion and Religions)
[5] Dikutip dari "Religion without Revealation", terjemahan dari versi Arab.
[6] Perang Bani Qainuqa' (Hisharu Bani Qainuqa')
[7] Perang Khandaq
[8] Mythologi Yahudi (dongeng-dongeng kuno Israel) yang bersifat Khurafat, bid'ah dan tahayul.
[9] Golongan yang merupakan furqah-furqah dari Syi'ah Ismailiyyah.
[10] Abdullah Anan, Tarikh Jam'iyyah Sirriyyah, hlm. 11.
[11] Dalam E. Royston Pike, Enciclopedia of Religion and Religions, dikatakan: "Doctrine with the axception of the Torah" (ajaran-ajaran dengan pengecualian dari Taurat).
[12] Mahfal Salamatul Masuniyyah: 24
[13] Mahfal Salamatul Masuniyyah: 2
[14] Webster's Collegiate Dictionary, fifth Edition, 1938.
[15] Mahfal Salamatul Masuniyyah: 720
[16] Mu'tamar Masyriq A'zham, Paris, 1933, hlm. 349
[17] Le Republeq Maconique, 4/1882
[18] Al-Bayan Al-Masuni Al-Muarrakh, 1744
[19] Mu'tamar Masonic, Paris 1960, Baca pula Al-Khuthrul Yahudi, Jam'iyyah-Ishlahul Ijtima'i, Kuwait, hlm. 23
[20] Ritrul Macon disour dutres soye, Bandingkan pula dengan ajaran Pembaharu/Isa Bugis.
[21] Ta'minil Masyriqil A'zham, tahun 1913.
[22] Majalah Acasia Masonic, hlm. 860, tahun 1903.
[23] Al-Masyriqul Masuniyil A'zham.
[24] Seorang Jendeal dari angkatan perang Turki yang ikut dalam Perang Pembebasan Turki dan Perang Palestina dalam Perang Dunia I. Beliau banyak berjasa dalam membongkar jaringan mata-mata Yahudi.
[25] Dikembangkan sejak masa Raja Aerodus II, tahun 43 M, dengan tujuan melenyapkan ajaran-ajaran Nabi Isa 'alaihis-salam, mengekalkan kesatuan Yahudi dan "mengembalikan" kekuasaan di atas dunia ini pada tangan Yahudi. (Baca: Al-Khutrul Yahudiyi, hlm. 23, Jam'iyyatul Ishlahul Ijtima'i, Kuwait, 1387 H/1967 M.)
Tulisan ini ditik ulang dari Artikel karya Almarhum K.H.E. Abdurrahman berjudul "MASONIC". Artikel ini mulanya beliau tulis dalam majalah "Risalah" kemudian beserta artikel-artikel lainnya dibukukan dalam judul "Recik-Recik Dakwah" atas penerbit Sinar Baru Algesindo, Bandung. Tulisan ini diambil dari buku tersebut cetakan 2001, halaman 55-65
0 comments:
Posting Komentar
Renungan
Ada Konsekuensi logis yang berlaku di setiap permasalahan yang kita ambil. Orang yang sadar akan makna konsekuensi, tindakannya tidak akan lepas dari kontrol pertimbangan yang matang. Setidaknya, tindakannya tidak berakhir dengan penyesalan.
Komentar saudara yang sarat dengan nilai, akan menjadi sumbangan berharga bagi penulis dan pembaca lainnya.