Tanggal 12 Oktober 2010, warga komplek Panyileukan kedatangan tamu agung. Bagaimana tidak disebut tamu agung, kalau secara tiba-tiba saja, untuk menyambut kedatangannya, warga berbondong-bondong melakukan sesuatu yg pada hari-hari biasa tak pernah dijalaninya.
Semua area yang dimungkinkan akan dilalui dan dilintasi bapak wali kota, semaksimal mungkin dibetulkan dan dibersihkan. Pinggir-pinggir jalan yang tadinya ditumbuhi rumput lebat, secara tiba-tiba rumput itu diberangus habis oleh cangkul para pekerja kuli yang disewa warga. Lubang-lubang jalanan yang tentu saja air senang menggenanginya, pun dengan sigap, karena hanya membutuhkan waktu satu hari langsung beres, kembali diaspal. Oh betapa indahnya kala itu.. Monster kuning (setum) itu akhirnya berkunjung juga ke Panyileukan.
Apalagi jika kau lihat jalan di pinggir Saung Pusakti (Pusat Aktifitas Islam), tempat selama ini ku berdiam diri, yang di sana ada tokoh yang bakal didatangi bapak wali kota. Kala itu, kayaknya, andaikan saja jalan itu dapat dilap dengan porslant tentu akan dilakukan. Kenapa tidak, tembok selokan saja dipaksa secara mendadak dipoles cat cerah. Begitu juga sampah sampah yang selama ini terapung di pinggiran selokan tak lupa diciduk bersih. Oh.. Indahnya Panyileukan kala itu.
Kini, Sebulan lamanya setelah moment itu usai, kau kan lihat wajah Panyileukan kembali seperti sedia kala. Jalanan dan selokan kembali tak terurus. Dan yang amat lucunya lagi, jalanan yg waktu itu sempat diaspal dadakan pun kini ikut-ikutan kembali keasalnya. Lubang-lubang jalan itu kembali bermunculan, membuat ikan betrik kembali sorak sorai penuh gembira karena lahan hidupnya kembali luas, seluas jalan Panyileukan.
Inilah bukti dan gambaran nyata kenapa anggaran pemerintah selalu boros, dan indonesia selalu sengsara.
Yang anehnya, kenapa rakyat yang oleh pemerintah setempatnya tidak diperdulikan, kok mau membantu menutupi kejelekan pemerintahnya itu, dengan melakukan pembohongan secara terstruktur, dari kalangan bawah sampai atas...
Sungguh masih panjang perjuangan kita ini kawan, jika ingin melihat Indonesia dengan wajah yg jauh berbeda.
Bandung 15 november 2010
0 comments:
Posting Komentar
Renungan
Ada Konsekuensi logis yang berlaku di setiap permasalahan yang kita ambil. Orang yang sadar akan makna konsekuensi, tindakannya tidak akan lepas dari kontrol pertimbangan yang matang. Setidaknya, tindakannya tidak berakhir dengan penyesalan.
Komentar saudara yang sarat dengan nilai, akan menjadi sumbangan berharga bagi penulis dan pembaca lainnya.