Di Ambang Batas Waktu, Aku Masih Bisa Menunggu

Di batas waktu sang malam menepati janjinya,
akan datang di kala mentari terbenam,
Merah jingga di upuk barat kian terhapus gelap,
Sesaat dimana nyala lampu-lampu kota gantikan sang surya.

Dalam langkah kaki menuju gedung berkubah bulan bintang
Masih sempat aku saksikan perubahan alam mengisi jejak kehidupan.
 
Dari kubah yang jadi titik pusat aku tujukan kaki ini melangkah,
suara adzan melantunkan irama kerinduan,
untuk sujudnya setiap makhluq berakal bernama insan.

Ambang batas masa yang sempat kusaksikan, kuni'mati, serta kuisi,
Nyatanya bukanlah batasan akhir hayat ini menjadi mayat.
Aku masih bisa melangkah, bersujud, dan berharap.

Di ambang batas penantian janji yang telah kuucapkan,
Bintang-bintang yang kerlipkan cahaya dari tempat nun jauh di sana
Adalah teman-teman setiaku saat menanti rembulan menjadi penerang jalan.

Wahai rembulan sayang....
Masihkah engkau akan datang?

******
Bandung, 27 Juli 2013

SHARE ON:

Penulis berusaha menulis di blog ini untuk berbagi pengalaman, wawasan, serta pemikiran yang dipandang layak untuk disebar luaskan. Aktivitas sehari-hari penulis aktif sebagai tenaga pengajar piket pada salah satu lembaga pesantren di Kab. Bandung, serta aktif sebagai anggota Komunitas Penulis Islam

    Blogger Comment

0 comments:

Posting Komentar

Renungan
Ada Konsekuensi logis yang berlaku di setiap permasalahan yang kita ambil. Orang yang sadar akan makna konsekuensi, tindakannya tidak akan lepas dari kontrol pertimbangan yang matang. Setidaknya, tindakannya tidak berakhir dengan penyesalan.
Komentar saudara yang sarat dengan nilai, akan menjadi sumbangan berharga bagi penulis dan pembaca lainnya.