Pengobatan Alami dan Deteksi Sakit dari Gejala Tubuh (Bagian 1)

Saya bukanlah seorang dokter atau sekolah dikedokteran, namun saya merasa tergugah untuk membahas persoalan ini atas dasar pertimbangan akan banyaknya masyarakat yang masih kurang tahu tentang hal ini. Dan saya setidaknya punya pengalaman dan sedikit wawasan terkait hal ini setelah mengikuti kegiatan training kesehatan semasa sekolah di pesantren dulu. Untuk itu. jika terdapat kekeliruan atau kesalah fahaman dalam tulisan ini mohon untuk dikoreksi dan diberi masukan.

Ketika mengikuti sebuah training kesehatan di tahun 2000, untuk mempersiapkan tenaga pengelola PUSKESTREN (Pusat Kesehatan Pesantren), saya mendapat sedikit wawasan tentang dunia kesehatan dari dokter-dokter pemateri waktu itu. Wawasan kesehatan paling pokok yang menurut saya layak untuk digaris bawahi, sehingga menjadi bekal berharga bagi kehidupan saya selanjutnya, adalah bahwa apabila kita sakit kita jangan mudah membeli atau mengkonsumsi obat-obat warung. Jika kita pada akhirnya membutuhkan bantuan obat, setidaknya kita harus menganalisa terlebih dahulu gejala apa yang diderita oleh kita. Untuk itu kita mesti tahu dulu karakter tubuh dalam menimbulkan sebuah reaksi. Contohnya seperti apabila kita sakit perut janganlah kita mudah menyimpulkan bahwa sakit itu diakibatkan barusan memakan makanan pedas. Hal ini disebabkan bahwa kebiasaan tubuh (lambung) dalam merespon makanan tidaklah terjadi secara tiba-tiba. Menurut para dokter tersebut, reaksi tubuh merespon makanan dalam lambung tidaklah secara langsung, tapi memiliki jangka waktu enam jam. Untuk itu, lanjut para dokter tersebut, apabila kita mengalami sakit perut, hal yang harus dideteksi awal adalah makanan apa yang kita konsumsi enam jam yang lalu, sebab kemungkinan besar, makanan yang enam jam itulah yang menjadi penyebab timbulnya rasa sakit itu.

Hal semacam ini jelas jarang sekali diberitahukan kepada masyarakat luas, padahal persoalan ini sangat penting untuk diketahui oleh masyarakat, apalagi bila dibanding dengan bagaimana bahayanya apabila tubuh terlalu banyak menkonsumsi zat-zat kimia yang banyak dikandung dalam obat-obat warung. Dan hal itu tentu pada waktu itu dibebankan kepada kami unuk menyebarkannya kepada santri-santri lain yang sepesantren dengan kami.

Persoalan lain yang tidak kalah pentingnya adalah kedudukan atau fungsi obat-obat kimia itu sendiri. Menurut mereka bahwa obat-obat kimia yang beredar sekarang sebetulnya bukan alat penyembuh. Obat-obat itu hanyalah pereda rasa sakit yang ditimbulkan penyakit selama imun tubuh melaksanakan tugas penyembuhan tubuhnya, rasa sakit tidak terlalu terasa oleh kita. Dengan kata lain, obat-obatan kimia tidak berperan menyembuhkan, imun tubuh kita lah yang berusaha menyebuhkan.

Insya Allah bersambung...

SHARE ON:

Penulis berusaha menulis di blog ini untuk berbagi pengalaman, wawasan, serta pemikiran yang dipandang layak untuk disebar luaskan. Aktivitas sehari-hari penulis aktif sebagai tenaga pengajar piket pada salah satu lembaga pesantren di Kab. Bandung, serta aktif sebagai anggota Komunitas Penulis Islam

    Blogger Comment

0 comments:

Posting Komentar

Renungan
Ada Konsekuensi logis yang berlaku di setiap permasalahan yang kita ambil. Orang yang sadar akan makna konsekuensi, tindakannya tidak akan lepas dari kontrol pertimbangan yang matang. Setidaknya, tindakannya tidak berakhir dengan penyesalan.
Komentar saudara yang sarat dengan nilai, akan menjadi sumbangan berharga bagi penulis dan pembaca lainnya.