Setulus Baju, Sebening Kacamata


Suatu waktu, hati ini terjerat rasa penuh makna
Kalbu ini berubah pantai berdesirkan ombak pujian dan harapan
Diripun bagaikan berada di medan perang
Hati menggelepar, sementara jantung tak henti-henti mendetak kencang

Namun

Meniadakan keberadaan hati yang mungkin hanya untuk memuji
hanyalah sebuah penggambaran rasa yang tiada gunanya

Diripun kurangkai baju yang selalu menjaga, melindungi dan menghiasi
Kubuat dia terhormat
Kuhijab dia dari hasrat jahat

Walau keberadaannya selalu tak disyukuri
Rasa ini terus berupaya seumpama kacamata
Hingga dia terbantu melihat keindahan
Tertolong dalam pertajam yang samar
Dan matanya sampai pada putusan yang benar

Di seper-empat malam
Aku kembali putuskan
Dalam sujud dan ruku
Aku hidup kembali untuk-Mu


SHARE ON:

Penulis berusaha menulis di blog ini untuk berbagi pengalaman, wawasan, serta pemikiran yang dipandang layak untuk disebar luaskan. Aktivitas sehari-hari penulis aktif sebagai tenaga pengajar piket pada salah satu lembaga pesantren di Kab. Bandung, serta aktif sebagai anggota Komunitas Penulis Islam

    Blogger Comment

0 comments:

Posting Komentar

Renungan
Ada Konsekuensi logis yang berlaku di setiap permasalahan yang kita ambil. Orang yang sadar akan makna konsekuensi, tindakannya tidak akan lepas dari kontrol pertimbangan yang matang. Setidaknya, tindakannya tidak berakhir dengan penyesalan.
Komentar saudara yang sarat dengan nilai, akan menjadi sumbangan berharga bagi penulis dan pembaca lainnya.