Serunya Film The Notebook lupakan aktifitas baca malamku



Minggu 9 November 2008
03 : 27

Pagi ini saya terbangun. Sudah dua hari saya terbiasa bangun pagi seperti ini. Kesibukan kuliah di siang hari membuatku lelah dan tidur terlalu awal. Tidurku selalu nyenyak hingga cepat kenyang dan bangun terlalu pagi.

Pagi buta kemarin keberjagaanku dihabiskan untuk membaca buku, sebuah kebiasaan lama yang sudah aku tinggalkan beberapa minggu lalu. Dan sekarang kebiasaan itu aku tinggalkan lagi. Saya kembali lupa dengan kebiasaan itu. Kali ini saya terhanyut oleh sebuah film drama yang diputar oleh salah-satu TV swasta. Sebuah film yang mengantarkanku pada keadaan yang melupakan kebiasaan bagus dan kembali pada kenangan kisah lamaku. Sebuah film yang berjudul The Notebook.

Film itu menceritakan dua orang yang berusaha mendapatkan cintanya. Allie dan Noah merupakan dua orang anak muda yang dilahirkan dari asal usul keluarga yang berbeda. Allie merupakan anak cantik keturunan orang kaya sementara Noah, meskipun postur tubuhnya tegap, tinggi dan cukup tampan, dia hanya seorang anak dari keturunan biasa-biasa saja atau bahkan bisa dibilang keluarga rendahan.

Ayah Noah adalah pengsiunan. Kehidupan sehari-harinya ia habiskan dengan duduk dipelataran rumah kecil dekat perkebunan dengan pepohonan yang rindang dan tinggi. Pelataran rumah yang dihampari rumput hijau dan dipagari danau dengan air yang bening, sangat menghibur kesepian hidupnya setelah ditinggal istri tercinta beberapa tahun silam.

Noah sendiri merupakan pemuda pekerja kasar disebuah perusahaan kayu. Tiap hari ia bekerja menghantarkan kayu-kayu yang sudah dipotong ke rumah-rumah para pelanggan perusahaan itu. Dan sekali-kali, jika tidak ada pesanan barang yang mesti diantar, dia membantu temannya mengumpulkan tahi gergaji yang berceceran dan menyeretnya ke pinggir-pinggir bangunan tempatnya bekerja, saking banyaknya, tumpukan tahi gergaji itu sampai membentuk gunungan-gunungan hijau kekuning-kuningan menyerupai padang pasir.

Perkenalan Noah dengan Allie di suatu pesta pasar malam memberikan kesan lebih pada Noah. Noah merasa ada perbedaan dalam dirinya. Dia merasakan perkenalan itu berbeda dengan perkenalan yang dilakukannya dengan wanita lain beberapa waktu lalu.

Sang waktupun seakan mendukungnya untuk mengenal Allie lebih lanjut. Bebe-rapa kali ia sering bertemu dijalan atau tempat pesta, awal mereka ketemu. Kira-kira pada pertemuan yang ketiga Allie baru mau menerima noah sebagai teman dekatnya. Allie yang dulu sangat sulit untuk diajak kencan, kali ini bersedia. Betapa senangnya Noah mendapat respon seperti itu.

Kebiasaan Noah yang dibesarkan dipedesaan dan kondisi keluarga biasa memberikan suatu warna hidup yang berbeda bagi Allie. Banyak permainan dan petualangan yang belum pernah Allie ketahuai atau lakukan bisa didapat dari pertemanannya dengan Noah.


Semakin hari, rasa cinta Allie terhadap noah begitupula sebaliknya noah terhadap allie, semakin besar. Mereka berdua semakin mengerti kebiasaan satu sama lain. Watak dan karakter masing-masingpun sudah bisa saling dipahami.

Pada suatu malam, mereka berdua pergi ke suatu perkebunan yang letaknya tidak jauh dengan rumah Noah. Noah mengajak Allie ke sebuah rumah tua yang besar yang sudah ditinggal lama oleh penghuninya. Noah bercerita bahwa jika dia sudah dewasa dan meminang Allie, dia bakalan membeli rumah itu dan memperbaikinya menjadi sebuah bangunan istana yang megah. Dia bakalan mengganti lantainya dengan papan kayu yang kokoh dan mengganti tangga, yang hampir roboh tatkala diinjak allie kala itu, dengnan tangga yang mengkilat berbahan kayu jati yang tangguh. Sementara Allie berharap rumah itu memakai cat putih dihiasi purnitur indah dengan sebuah ruangan tempat melukis, tempat dirinya mengekspresikan kesukaannya melukis pemandangan yang terlihat dari jendela kamarnya.

Namun kondisi Allie yang mesti kembali melanjutkan sekolahnya di kota, membuat hubungan mereka harus berpisah juga. Orang tua Allie yang memandang Noah bukan criteria laki-laki yang cocok buat anaknya pun mencoba memisahkan hubungan cinta mereka. Surat-surat yang dikirimkan Noah setiap hari selama setahun tidak pernah disampaikan ibu Allie. Sehingga Allie merasa diterlantarkan Noah dan mencoba melupakannya dengan berusaha mencintai laki-laki lain. Begitupula yang terjadi pada Noah. Ia menganggap Allie sudah melupakannya sebab tidak ada sepucuk suratpun yang membalas surat-surat kirimannya.

Kondisi Negara yang mengalami kekacauan hingga menimbulkan peperangan memaksa Noah untuk ikut membela negaranya. Noah mendaptarkan diri mengikuti wajib militer, bertempur di medan perang. Sementara Allie yang sekolah di akademi keperawatan pun ditugaskan sebagai tenaga medis di medan perang. Namun kesempatan perang itu tidak memberi tempat dan waktu buat mereka bertemu. Meskipun Allie berfikiran kalau Noah akan menjadi salah-seorang pasien perang yang berlumuran darah dan terpaksa harus dirawat, dia tidak menemukan Noah terdaptar sebagai salah seorang pasien yang akan dirawatnya. Malah dia menemukan laki-laki lain yang mengejar-ngejar mendapatkan cintanya.

Lamanya waktu tidak bertemu membuat rasa cinta Allie terhadap Noah menjadi berkurang sehingga Allie membiarkan cinta lain masuk menduduki sebagian ruang hatinya.

Noah yang baru sampai dari peperangan disambut baik oleh sang ayah yang amat merindukan kedatangan orang dicintanya. Ayah yang sangat mengerti keinginan anaknya memberikan kejutan pada Noah dengan memperlihatkan sejumlah cek uang untuk membeli rumah tua diperkebunan itu. Meskipun Noah menolak jika untuk membeli rumah itu adalah dengan hasil menjual rumah ayahnya tempat mereka hidup sejak dulu, ayahnya tetap memaksa Noah untuk menerimanya.

Akhirnya Noah membeli rumah besar yang sudah tua itu. Rumah yang dulu menjadi impian dirinya dengan Allie menghabiskan masa tuanya penuh cinta. dia yang selalu ingin membuktikan rasa cintanya terhadap Allie membuat semangat hidupnya kembali terpancar. Hari-hari dan seluruh waktunya dihabiskan untuk membangun rumah tua itu sesuai dengan impiannya berdua di waktu silam. Lantai-lantai rumah yang sudah lapuk digantinya dengan kayu-kayu baru dengan tangannya sendiri. Begitu pula semua purnitur dan pengecatan rumah, ia kerjakan dengan tangannya sendiri. Tidak habis satu tahun rumah itu pun sudah berdiri tegap sesuai dengan impian Noah dan Allie.

Meskipun ayah tercinta Noah tidak sempat merasakan kemegahan rumah hasil renopasi tangannya, karena keburu meninggal dipertengahan Noah membereskan pembangunannya, Noah selalu berharap rumah itu dapat dirasakan dirinya dengan Allie penuh kebahagiaan.

Dengan kekuatan cinta Noah dapat membangun rumah megah dan indah dengan tangannya sendiri sehingga benarlah apa yang dituliskan dalam sepucuk surat yang dikirimkannya kepada Allie.

“cinta yang benar akan membakar jiwa, membuat hidup kuat bersemangat membara dalam mewujudkan cita-cita”

Secara global film ini menceritakan tentang bagaimana besarnya kesetiaan dan konsistennya cinta seorang pria jika dia sudah jatuh cinta.

Mau Download filmnya?? saya temukan linknya di tetangga sebelah. KLIK AJA INI dan Subtitle Indo-nya DI SINI




SHARE ON:

Penulis berusaha menulis di blog ini untuk berbagi pengalaman, wawasan, serta pemikiran yang dipandang layak untuk disebar luaskan. Aktivitas sehari-hari penulis aktif sebagai tenaga pengajar piket pada salah satu lembaga pesantren di Kab. Bandung, serta aktif sebagai anggota Komunitas Penulis Islam

    Blogger Comment

0 comments:

Posting Komentar

Renungan
Ada Konsekuensi logis yang berlaku di setiap permasalahan yang kita ambil. Orang yang sadar akan makna konsekuensi, tindakannya tidak akan lepas dari kontrol pertimbangan yang matang. Setidaknya, tindakannya tidak berakhir dengan penyesalan.
Komentar saudara yang sarat dengan nilai, akan menjadi sumbangan berharga bagi penulis dan pembaca lainnya.