Tak Ada yang Sisa


yang tua yang muda
yang kanak yang remaja dan renta
semua berebut hidup dengan caranya
berebut hidup bumbu-bumbu kehidupan

mereka saling menerka apa yang didapatinya
mereka menilai sesuai kapasitas sahwat dan nalar hewaninya menerka
tak penting mana yang harus
tak jelas mana yang jangan
hingga tak jelas mana yang jelas.

mereka beradu dalam relatif
berlaga bermodal subjektif
muara mereka hanya kalaf, lupa dan hilaf
terbenam dalam keberbedaan berbeda
huru hara memang pantas buatnya
yang tua bunuh yang muda
yang muda tikam yang tua
dan anak menjerit sakit ketakutan, trauma dan kelaparan
semua hanya menjadi dan mati dalam sia belaka

selama tak ada tujuan yang seiya
rumahtangga, masyarakat, negara dan dunia bukanlah kumpulan organ
organ yang sejalan seperjuangan
dia hanyalah buih yang tak ada pijakan buat menahan hempasan kerakusan perbedaan

SHARE ON:

Penulis berusaha menulis di blog ini untuk berbagi pengalaman, wawasan, serta pemikiran yang dipandang layak untuk disebar luaskan. Aktivitas sehari-hari penulis aktif sebagai tenaga pengajar piket pada salah satu lembaga pesantren di Kab. Bandung, serta aktif sebagai anggota Komunitas Penulis Islam

    Blogger Comment

0 comments:

Posting Komentar

Renungan
Ada Konsekuensi logis yang berlaku di setiap permasalahan yang kita ambil. Orang yang sadar akan makna konsekuensi, tindakannya tidak akan lepas dari kontrol pertimbangan yang matang. Setidaknya, tindakannya tidak berakhir dengan penyesalan.
Komentar saudara yang sarat dengan nilai, akan menjadi sumbangan berharga bagi penulis dan pembaca lainnya.