Search Engine i'm Halal, antara harapan dan realita ummat Islam

Dunia Muslim sudah lama merasakan kehawatiran mendalam dengan semakin mudahnya generasi mereka mengakses media internet yang tanpa batas, dan berawal dari tahun 2009 kehawatiran itu seakan mendapat angin segar dengan hadirnya search engine i'm Halal. Hampir setiap media berita Islam memberitakan kabar gembira lahirnya i'm Halal yang bisa dijadikan mesin pencari penuh kontrol dan apik dalam memilah-milah materi konten sebuah web dari kunci pencarinya. Sambutan hangat dari beragam elemen masyarakat (terutama ummat islam yang sadar dengan keislamannya) pun sangatlah baik. Ini semua terlihat dengan semakin bertambahnya pengguna search engine i'm Halal ini berkali kali lipat dalam waktu singkat.


Kurang lebih dua tahun i'm Halal mengudara dan menjadi kebanggaan dunia muslim. Terlebih bangganya lagi apabila kita tahu bahwa penggagas media search engine i'm Halal ini adalah anak muda yang baru dewasa. Reza Sardeha yang yang bermukim di Amsterdam dan mengambil kuliah jurusan Management Bisnis itu ternyata usianya saat menggagas dan meluncurkan i'm Halal baru menginjak 20 tahun. Kebanggaan itu juga yang saya rasakan selaku anak muda sesama Muslim..

Namun alangkah terkejutnya tatkala beberapa waktu kemarin saya hendak melakukan searcing di media i'm Halal yang jadi kebanggaan Ummat Islam itu, ternyata yang muncul tatkala mengklik alamat www.imhalal.com, yang keluar adalah halaman testimoni penutupan situs itu sendiri.

Lebih menyakitkannya lagi ternyata dalam lembaran halaman testimonial itu tim i'm halal menuturkan bahwa mereka sudah berusaha semaksimal mungkin mencari donatur ke hampir semua negara Muslim di dunia untuk mempertahankan keberlangsungannya media tersebut, namun sayang tidak ada satupun respons positif dari mereka. Saudara Reza menuturkan kurang lebih bahwa negara-negara muslim yang kaya raya itu tetap tidak mau menginvestasikan dananya untuk i'm Halal jika i'm Halal tidak bisa membuktikan terlebih dahulu potensi keuntungan secara finansial situs search engine itu. Padahal kita tahu, untuk menjalankan sebuah server internet, terlebih lagi server search engine indevendent semisal i'm Halal ini, membutuhkan dana awal yang besar. Bukankah situs-situs besar semisal; google, facebook, youtube, dan lain sebagainya pun mereka bisa besar karena tunjangan dana awal yang mereka miliki sangat besar.

Sangat dan sangat disayangkan jika situs search engin semisal i'm Halal yang sudah membuktikan kemampuannya dalam memfilter situs-situs yang bertebaran di dunia internet ini harus tutup usia diwaktu muda hanya dengan alasan keterbatasan finansial.

Saya berharap, mungkin ini hanya keterbatasan tim i'm Halal dalam mendescripsikan apa dan bagaimana sebetulnya media search engine kepada sasaran investor. Atau mungkin juga seperti yang dikatakan oleh saudara Reza sendiri, kalau ini mungkin hanya persoalan waktu yang kurang tepat untuk pertumbuhan i'm Halal. Sebab yang jelas, harapan dan kerja keras untuk kembali berkarya dan memperbaiki diri tidaklah boleh berakhir sampai di sini. Masih banyak peluang yang bisa kita gunakan untuk kemajuan dan kejayaan Islam.

Setidaknya dari tragedi penutupan "i'm Halal" ini kita dapat mengambil gambaran utuh bahwa inilah penomena yang sedang berkembang di tubuh pemimpin-pemimpin dunia Islam sekarang. Semoga kita semua dapat mengambil ibrah dan hikmah dari semua ini.

Untuk Reza Sardeha dan kawan-kawan, TERUS SEMANGAT....!!!! Allahu Akbar...!!!

SHARE ON:

Penulis berusaha menulis di blog ini untuk berbagi pengalaman, wawasan, serta pemikiran yang dipandang layak untuk disebar luaskan. Aktivitas sehari-hari penulis aktif sebagai tenaga pengajar piket pada salah satu lembaga pesantren di Kab. Bandung, serta aktif sebagai anggota Komunitas Penulis Islam

    Blogger Comment

0 comments:

Posting Komentar

Renungan
Ada Konsekuensi logis yang berlaku di setiap permasalahan yang kita ambil. Orang yang sadar akan makna konsekuensi, tindakannya tidak akan lepas dari kontrol pertimbangan yang matang. Setidaknya, tindakannya tidak berakhir dengan penyesalan.
Komentar saudara yang sarat dengan nilai, akan menjadi sumbangan berharga bagi penulis dan pembaca lainnya.